Aphrodite
Aphrodite adalah Dewi Cinta dan Kecantikan
dalam mitologi Yunani. Dalam legenda Romawi disebut sebagai Venus.
Ada dua legenda berbeda mengenai kelahiran Aphrodite. Legenda pertama
menyebutkan Aphrodite adalah putri dari Zeus dan Dione. Ia dilahirkan dari buih di laut yang berasal dari sperma
Zeus.Tetapi legenda
ini kurang populer.
Legenda kedua menyebutkan bahwa
Aphrodite lahir dari alat kelamin Uranus sang Titan yang dikebiri
oleh Cronos. Kisah lain, ia bangkit dari
gelombang samudera terbentuk secara sempurna dan luar biasa menarik.
Kecantikannya begitu mendebarkan dan membuat iri semua dewi lain di Gunung
Olympia. Aphrodite: sensual, misterius, perayu yang berbahaya, dan ini adalah
salah satu sifat mendasar dari wanita sepanjang zaman.
Aphrodite tidak memiliki masa
kanak-kanak: Dia dilahirkan dalam keadaan dewasa. Zeus khawatir kecantikannya
akan memicu perselisihan di antara para dewa sehingga Aphrodite dinikahkan
dengan Hephaistos. Dalam versi lain, Aphrodite
dinikahkan dengan Hephaistos supaya Hephaistos bersedia melepaskan Hera yang
terjebak oleh singgasana buatannya. Meskipun telah menikah, Aphrodite bukanlah
dewi yang setia, dia memiliki hubungan dengan Ares
dan Adonis.
Aphrodite
sangat populer dikalangan para dewa. Aphrodite
sangat menarik, menggoda dewa dan manusia, dengan kecantikannya yang
menghipnotis. Zeus khawatir
akan terjadi peperangan diantara para dewa, karena memperebutkan Aphrodite,
sehingga menikahkannya dengan Hephaestus dan memiliki seorang putra, Eros
yang menjadi Dewa Asmara.
Aphrodite juga
dikisahkan berselingkuh dengan Ares, Dewa Perang, dewa yang paling brutal, hingga memiliki 2 putra yaitu Deimos
dan Phobos, dan seorang putri yaitu Harmonia. Eros dan
Anteros juga sering disebut-sebut sebagai putra dari Aphrodite dan Ares.
Aphrodite juga memiliki banyak
kekasih, salah satunya adalah Ankhises.
Aphrodite juga dikenal sebagai Kithireia
(Wanita dari Kythira) dan Kipris
(Wanita dari Siprus) karena kedua
tempat tersebut dianggap sebagai tempat kelahiran Aphrodite.
Atribut
Aphrodite diasosiasikan, dan sering
digambarkan, dengan laut, lumba-lumba, angsa,
merpati, delima,
apel, mawar, limau, tongkat, cangkang kerang,
pohon myrtle, remis, dan mutiara.
Dia diasosiasikan dengan Hesperia
dan sering ditemani oleh para Oread, nimfa pegunungan.
Julukan
Julukan Aphrodite Akidalia adakalanya ikut
ditambahkan pada namanya, diambil dari mata air tempat dia biasa mandi,
letaknya di Boeotia. Dia juga disebut Kipris
atau Kithirea sesuai tempat kelahirannya di Siprus
dan Kythira.
Kelahiran Dewi Aphrodite, dewi
asmara yang cantik jelita
Suatu pagi di musim semi, peri-peri
hutan di Kypros terbangun dengan penuh rasa takjub. Alam saat itu luar
biasa indahnya, lebih cerah, lebih nyaman dan lebih semerbak. Sinar matahari
terasa lebih cerah dan hangat, langit lebih kebiruan dan bunga-bunga yang lebih
indah bermekaran di seluruh penjuru.
Ternyata, dewi baru telah lahir ke
dunia, muncul dari buih-buih ombak laut dan menginjakkan kakinya di daratan Pulau
Kypros. Kecantikan dan keindahannya sungguh tak terperi, dialah sang dewi
cinta, Aphrodite jelita.
Bagaimana awal kelahirannya? Bermula
ketika alat kelamin Ouranos (Uranus) dipotong dengan sabit
oleh Cronos, sesayat dagingnya jatuh ke laut di dekat Pulau Kythera.
Tak lama di tempat terjatuhnya daging itu, terbentuk segumpal kecil buih yang
terus membesar dan tiba-tiba seorang gadis cantik muncul dari tengah-tengah
gumpalan buih seputih salju itu.
Sementara para Erinya
tercipta dari tetesan darah Uranus. Hesiod
dalam Theogonia menggambarkan bahwa
alat kelamin tersebut terbawa ombak lautan dan di sekelilingnya muncul buih,
dari buih tersebut Aphrodite terlahir.
Dalam Iliad,
Aphrodite adalah anak dari Zeus dan Dione. Dalam versi lainnya, orang tua Aphrodite
adalah Zeus dan Thalassa.
Ketika melihat dewi rupawan itu,
laut beriak riang, ikan-ikan berloncatan di sekelilingnya dan burung-burung
laut membawakan kerang berbentuk kereta. Aphrodite lalu duduk di atasnya dan
burung-burung laut menarik kereta itu menuju Kypros. Saat melangkahkan
kakinya di Kypros, bunga-bunga bermekaran dan rerumputan tumbuh menghijau di
sekeliling Aphrodite, sementara di atas kepalanya burung-burung beterbangan
sambil berkicau riang.
Dewi-dewi Waktu segera menyambutnya dan menghiasinya dengan pakaian
gemerlapan serta perhiasan yang indah. Kecantikan dewi itu memancar ke seluruh
dunia dan semua makhluk di Bumi bersukacita menyambut kedatangannya.
Setelah itu, dewi-dewi Waktu membawa
Aphrodite ke Olympus dan seluruh penghuni Olympus bergegas menemuinya.
Semua ingin bercakap-cakap dengannya dan menikmati kecantikannya. Bicaranya
amat halus dan merdu, senyumnya amat menawan dan gerak serta tatapan matanya
sangat mengesankan di hati lawan bicaranya.
Pernikahan Aphrodite dengan
Hephaitos
Aphrodite adalah dewi kecantikan,
keindahan dan asmara yang menguras perasaan sukacita, dukalara, kebahagiaan
maupun kekecewaan dalam cinta. Ia melindungi semua orang yang menyadari arti
cinta sesungguhnya dan binatang kesayangannya adalah burung merpati, karena
sejak lahir, burung ini selalu berpasangan sampai ajalnya tiba. Selain burung
merpati, murad, burung gereja, dan angsa dikeramatkan untuknya. Tugasnya
dibantu oleh putranya, Eros, yang dengan panah asmaranya memanah hati
manusia maupun dewa yang membuat mereka bisa merasakan cinta.
Sayangnya wanita paling cantik sejagat raya tidak berarti
harus berpasangan dengan laki-laki paling tampan sedunia. Dan inilah takdir
yang telah digariskan: Aphrodite yang jelita menikah dengan dewa yang tidak
tampan maupun berbadan tegap, malah kakinya cacat sejak lahir. Dewa buruk rupa
ini tidak lain adalah Hephaistos, dewa api dan pandai besi, putra Zeus
dan Hera, yang bila berjalan dibantu dengan sebilah tongkat.
Hephasitos memang bukanlah pasangan yang tepat bagi sang
dewi yang memuja keindahan itu. Karena bagi sang dewi, arti kebahagiaan itu
adalah pemujaan terhadap kecantikan dirinya. Sementara bagi Hephaistos,
kebahagiaan ada dalam kerja keras di bengkelnya yang kotor dan penuh asap.
Aphrodite banyak menghabiskan waktunya dengan bersolek, sementara sang suami
bekerja menempa logam dalam panasnya api, berpeluh keringat dan kotor.
Perselingkuhan Aphrodite dengan Ares
Aphrodite memang tidak benar-benar mencintai Hephaistos dan
sungguh ironis: dewi yang menyebarkan cinta di antara manusia justru tak
mampu memberikan cinta kepada pasangannya sendiri . Ia lebih memuja saudara
Hephaistos, Ares, dewa perang, yang berbadan tegap dan tampak tampan
dengan pakaian perang gemerlapan. Walaupun kecerdasan dewa perang ini
berbanding terbalik dengan penampilan gemerlapnya itu, tetapi selalu ada wanita
yang memuja orang-orang seperti Ares.
Suatu hari Ares berbisik-bisik kepada Aphrodite, membujuk
dewi cinta ini untuk melewatkan malam bersamanya, dan tentu saja Aphrodite
tidak menolaknya. Yang lebih kurang ajar lagi, Ares mengajak Aphrodite
melakukannya di rumah Hephaistos! Walaupun tidak ada seorangpun yang mengetahui
rencana Ares, dari atas langit, Helios melihat semuanya dan mendengar setiap
kata yang mereka berdua ucapkan. Helios tidak memaafkan perbuatan khianat
seperti itu, apalagi menimpa dewa yang baik hati dan begitu dicintai seperti
Hephaistos, maka dari itu ia memberi tahu rencana Ares kepada Hephaistos.
Kabar dari Helios itu merupakan kenyataan paling pahit bagi
sang dewa api. Jelas sudah Aphrodite sama sekali tidak mencintai dirinya. Ia
begitu murka dan memikirkan rencana untuk menangkap basah istrinya yang
berselingkuh dengan Ares.
Dengan ketrampilannya, Hephaistos menggantungkan
jaring-jaring tak terlihat di langit-langit kamar tidurnya dengan tali yang
amat kuat sehingga tidak ada seorangpun sanggup merobeknya. Lalu ia mengucapkan
selamat tinggal kepada seluruh penghuni Olympus dengan suara keras, bahwa ia
akan pergi selama beberapa hari ke Lemnos.
Mengetahui
Hephaistos telah pergi, Ares menarik Aphrodite masuk ke kamar Hephaistos,
mereka saling berpelukan dan kemudian berbaring di ranjang Hephaistos. Saat itu
pula tiba-tiba jaring buatan Hephaistos yang tidak terlihat jatuh membungkus
dan mengikat tubuh keduanya dengan begitu erat, sehingga keduanya tidak sanggup
menggerakkan badan. Saat itu pula, pintu kamar terbuka dan tampaklah semua dewa
beserta
Hephaistos.
Mereka semua tertawa terbahak-bahak melihat kedua pasangan
selingkuh itu tertangkap basah. Hephaistos membiarkan semua dewa mengejek dan
menertawakan kedua dewa-dewi itu sampai mereka puas. Sementara Ares dan
Aphrodite hanya bisa menunduk malu tidak berani memandang wajah-wajah para
dewa. Ares berulang kali mencoba memberontak untuk melepaskan diri dari jaring
itu tetapi justru mukanya makin memerah dan membuat dewa-dewa tertawa serta
mencemooh dewa perang itu.
Hephaistos tidak berniat untuk melepaskan kedua pasangan itu
kalau saja Poseidon tidak membujuk Hephaistos membebaskan keduanya, dan
mereka dengan malu pergi dari Olympus. Aphrodite kembali ke negeri
kelahirannya, Kypros, sementara Ares bersembunyi di Thrakia, negeri
penuh prajurit haus darah yang gemar berperang.
Dewi Aphrodite dan Tiga Apel Emas
Beratus- ratus tahun yang lalu,
negeri Yunani diperintahkan oleh seorang raja bernama Jason. Pada zaman
itu masih banyak perang. Kerajaan- kerajaan kecil harus memiliki pasukan yang
kuat untuk menjaga diri. Raja jason mendambakan seorang putra mahkota yang
dapat di latih ilmu perang, dan dapat membela negara serta menggantikannya jika
dia sudah tua. Tapi, rajapun tidak selalu memperoleh apa yang di inginkannya.
Permaisuri melahirkan seorang putri
mungil. Raja jason sangat kecewa. Malah akhirnya dia murka. “mengapa dewa- dewa
mengejekku dengan mengirimkan seorang putri mungil, padahal yang kubutuhkan
adalah putera mahkota?” teriaknya. Raja lalu memerintahkan pelayannya untuk
membuang puteri itu, puteri Atlanta namanya, ke gunung yang terpencil
agar mati di mangsa binatang buas.
Ketika malam tiba, bayi mungil itu
menangis sendiri di tepi hutan. Dia belum mati. Seekor beruang besar berbulu
coklat sedang berjalan santai ke sarangnya, ketika dia mendengar tangis
Atlanta. Kedengarannya seperti suara tangis anak beruang. Atlanta di gendong
dan di bawanya ke gua untuk di rawat dan di besarkan.
Hari demi hari berlalu, bayi mungil
itu tumbuh pesat sehat dan kuat. Dari bayi tak berdaya, lalu belajar merangkak,
lalu berjalan, dan akhirnya pintar berlari. Atlanta mengikuti induk beruang kemana-
mana sambil belajar menaklukkan alam. Sementara itu, raja Jason menyesali
kecerobohannya. Putri ataupun putra, tapi bayi itu adalah darah dagingnya
sendiri. Diutusnya prajurit- prajuritnya menjelajahi hutan.
Setelah berbulan- bulan mencari,
akhirnya mereka melihat mahluk berwujud manusia yang berlari kencang di lereng-
lereng gunung. Wajahnya begitu mirip dengan raja, jadi pastilah dia Atlanta
yang di cari- cari. Gadis cilik itu lalu di tangkap dan di bawa ke istana untuk
di didik layaknya seorang putri raja.
Atlanta gadis yang cerdas. Dengan
segera dia bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan istana, belajar apa- apa
yang perlu, tapi dia tidak bisa melupakan alam bebas tempatnya di besarkan. Dia
menyayangi segala jenis binatang, dan yang paling di sukainya adalah berlari
kencang di alam bebas. Atlanta tumbuh menjadi salah seorang pelari tercepat di
Yunani.
Akhirnya tibalah saatnya bagi
Atlanta untuk menikah. Dia merasa enggan untuk hidup terikat selama- lamanya.
“aku hanya mau menikah dengan pemuda yang larinya lebih kencang dari padaku,”
kata Atlanta pada ayahnya. Karena Atalanta adalah pelari tercepat di negeri
itu, nampaknya tak kan ada yang bisa mengalahkannya. Mungkin dia tak kan pernah
menikah. Atlanta sendiri memang tidak ingin menikah. Beberapa pemuda
melamarnya. Mereka mencoba adu lari dengannya. Tapi selalu Atlanta yang menang.
Pada suatu hari, putra raja laut,
seorang pemuda perkasa yang tampan, melihat Atlanta berlari- lari di sepanjang
pantai. Dia langsung jatuh cinta. Pemuda itu bernama Hippomenes. Dia
pergi menemui raja Jason dan mendengar tentang persyaratan Atlanta. Dia setuju
untuk diuji kecepatan larinya. Tempat dan waktunyapun di tentukan. Hippomenes
sendiri adalah pelari cepat, tapi diapun tahu, akan sulit baginya untuk
mengalahkan Atlanta.
Hippomenes yang cerdik ini pergi
menemui dewi Aphrodite. “di samping kekuatan, aku juga harus menggunakan akal,”
pikirnya. Hippomenes menghadap dewi Aphrodite dan mempersembahkan kalung
mutiara yang diuntai indah. Mutiara hasil peternakan kerajaan laut, tempat dewa
laut ayahnya memerintah. “tolonglah saya, dewi Aphrodite yang jelita,”
sembahnya.
Dewi Aphrodite senang mendapatkan
persembahan kalung mutiara. Lebih- lebih melihat sopan santun pemuda itu.
“Bagaimana aku bisa membantumu?” tanya Aphrodite. Hippomenes menerangkan bahwa
dia ingin menikah dengan Atlanta, tapi lebih dulu, dia harus menang adu lari
dengan gadis itu. “ Jangan kuatir,” kata dewi Aphrodite. “Ambillah tiga apel
emas ini, pergunakan sesuai petunjukku, maka kau tak akan di kalahkan oleh
Atlanta.” Dewi Aphrodite memberikan tiga apel emas yang indah berkilau dan menerangkan
bagaimana cara mempergunakannya.
Tibalah hari yang di nanti-nantikan.
Raja Jason dan para menteri duduk di panggung kehormatan hendak menyaksikan
Atlanta dan Hippomenes adu lari cepat. Begitu melihat Hippomenes, Atlanta
langsung jatuh cinta. Tapi dia tak sudi menunjukkan perasaannya, dia justru
bertekad untuk mengalahkan Hippomenes.
Pertandingan dimulai. Jelaslah bahwa
Atlanta yang akan menang. Tubuh Hippomenes yang gagah perkasa membuatnya kalah
gesit. Teringat akan petunjuk dewi Aphrodite, Hippomenes menjatuhkan apelnya
pertama. Apel emas menggelinding berkilau. Atlanta membungkuk memungutnya dan
mengaggumi keindahannya. Dengan begitu Atlanta tertinggal jauh. Tapi begitu
sadar kembali Atlanta langsung melesat, mengejar Hippomenes. Hippomenes menjatuhkan
sebutir apel lagi, sekali lagi Atlanta membungkuk mengambilnya. Yang ini lebih
cantik dari apel tadi.
Kini Atlanta berlari sambil
menggenggam dua buah apel. Karena apel-apel itu terbuat dari emas murni yang
berat, maka Atlanta tak bisa lagi berlari sekencang tadi. Sulit sekali baginya
untuk mengejar Hippomenes.
Mereka mendekati garis finis. Hampir
saja Atlanta berhasil mendahului Hippomenes, tapi segera pemuda itu menjatuhkan
apelnya yang terakhir. Atlanta membungkuk mengambilnya, dan… kalahlah dia.
Hippomenes meloncati garis finis dan Atlanta harus menikah dengannya. Dan
sesungguhnya Atlanta sudah jatuh cinta pada Hippomenes. Dengan hati bahagia
akhirnya dia menikah. Raja Jason merasa lega.kini dia mempunyai menantu yang
tidak saja gagah perkasa, tetapi juga pintar dan bijaksana.
Adonis
Kiniras, raja Siprus,
memiliki seorang putri bernama Mirrha.
Ibu Mirrha menyombongkan bahwa anaknya lebih cantik dari Aphrodite, sehingga
Aphrodite menghukumnya dengan menjadikan Mirrha jatuh cinta pada ayahnya
sendiri, Kiniras. Kiniras menolak cinta putrinya, tetapi Mirrha tidak
kehabisan akal. Mirrha menyamar menjadi seorang pramusyahwat
dan bersetubuh dengan ayahnya sampai akhirnya Mirrha hamil. Ketika Kiniras tahu
perbuatan putrinya, dia berusaha membunuh Mirrha. Mirrha berdoa meminta
pertolongan pada para dewa dan kemudian diubah menjadi pohon dupa. Kiniras sendiri akhirnya bunuh diri.
Mirrha, yang telah berwujud pohon,
melahirkan bayinya, yaitu seorang manusia bernama Adonis. Aphrodite
merasa kasihan dan mengambil bayi itu dan memberikannya pada Persefon di dunia
bawah untuk diasuh. Adonis tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan.
Suatu hari Aphrodite datang untuk mengambil kembali Adonis tetapi Persefon
menyukai Adonis dan tak mau melepaskannyanya. Aphrodite dan Persefon pun
bertengkar sampai akhirnya Zeus turun tangan.
Zeus memutuskan bahwa selama
sepertiga tahun Adonis akan bersama Aphrodite, sepertiga tahun berikutnya
bersama Persefon, dan sepertiga tahun berikutnya terserah pada Adonis sendiri.
Adonis tentu saja lebih memilih bersama Aphrodite.
Adonis dan Aphrodite sering pergi
berburu bersama. Suatu hari Aphrodite harus meninggalkan Adonis berburu
sendirian. Sebelum pergi, Aphrodite berpesan pada Adonis untuk tidak mengganggu
binatang buas. Setelah Aphrodite pergi, Adonis melihat seekor babi hutan yang sangat besar. Adonis melupakan pesan
Aphrodite dan mengejar babi tersebut. Babi itu sangat kuat dan bukan tandingan
Adonis. Babi itu menyerang Adonis sampai Adonis mati karena kehabisan
darah.
Dalam beberapa versi, babi tersebut
dikatakan sebagai Ares yang cemburu pada hubungan mereka dan menyamar sebagai babi
hutan. Aphrodite kembali dan sangat berduka ketika melihat kekasihnya mati.
Aphrodite mengubah tubuh Adonis menjadi bunga anemone
untuk mengenang Adonis.
Eros dan Psikhe
Psikhe adalah perempuan yang sangat cantik bahkan menyaingi
kecantikan dewi Aphrodite. Aphrodite yang tidak rela kecantikannya tersaingi
kemudian menyuruh anaknya, Eros, untuk membuat
Psikhe jatuh cinta pada lelaki yang jelek. Ketika Eros hendak menembak Psikhe dengan
panahnya, Eros secara tidak mennggores panah tersebut ke badannya sendiri
sehingga Eros menjadi jatuh cinta pada Psikhe.
Aphrodite tidak menyetujui hubungan
mereka dan memberi beberapa tantangan pada Psikhe. Ketika menjalankan salah
satu perintah Aphrodite tersebut Psikhe terkena kutukan. Eros kemudian
mennyelamatkan Psikhe dan mendatangi Zeus.
Zeus mengabulkan permintaan Eros dan menyatakan bahwa mereka boleh hidup
bersama. Pada akhirna, Aphrodite juga menyetujui hubungan mereka, bahkan
Aphrodite ikut menari pada pernikahan Eros dan Piskhe.
Keputusan Paris
Semua dewa-dewi dan manusia diundang
ke pernikahan Peleus dan Thetis (orang tuan Akhilles).
Hanya dewi Eris (dewi perselisihan)
yang tidak diundang. Ketika dia datang, dia melempar sebuah apel ke
tengah-tengah pesta, apel tersebut beruliskan kallistēi ("untuk
yang tercantik"). Aphrodite, Hera, dan Athena mengklaim sebagai pemilik apel tersebut dan
sebagai dewi tercantik.
Ketiga dewi tersebut mendatangi Zeus
untuk menentukan siapa yang berhak memiliki apel emas itu. Zeus tidak ingin
memihak siapapun dan menyuruh mereka untuk meminta keputusan pada Paris. Hera berusaha menyuap Paris dengan kekayaan,
Athena berjanji akan menjadikan Paris jenderal yang berjaya dan terkenal,
sementara Aphrodite menawarkan wanita tercantik di dunia untuk Paris (Helen).
Pada akhirnya Paris menentukan
Aphrodite sebagai yang tercantik diantara semua dewi dan menghadiahkan padanya
apel emas. Sebagai balasannya, Aphrodite memberikan Helen, wanita
tercantik dibumi. Tapi keputusan ini membangkitkan amarah Menelaus, Raja
Sparta. Yang berujung pada terjadinya Perang Troya.
Aphrodite berpihak pada Troya dan
setelah kekalahan mereka, dengan kekuatannya ia melindungi Aeneas,
parajurit Troya. Dengan tawanya yang memikat dan kecantikan yang tak
tertandingi, ia bisa merayu dewa atau manusia manapun yang begitu ia dambakan.
Dan dalam cinta segitiga, ia nikahi Hephaestus, dewa Gunung Olympia
yang paling bersahaja.
Pygmalion dan Galatea
Pygmalion konon adalah seorang pemahat jenius dari Yunani. Begitu
pandainya ia dalam memahat, hingga patung pahatannya tampak seolah-olah
benar-benar hidup. Keahlian utamanya adalah memahat patung wanita. Suatu
hari,Dewi Aphrodite menginspirasinya untuk memahat patung sesosok wanita yang
sangat sempurna dari gading dan menamainya Galatea..
Begitu sempurna dan cantiknya wanita pahatan itu, hingga Pygmalion pun akhirnya
jatuh hati pada hasil karyanya sendiri. Diperlakukannya wanita pahatan itu
dengan penuh kasih, seolah-olah ia benar-benar wanita hidup. Diberikannya
perhiasan terbaik, pakaian terindah, dan diperlakukannya pahatan itu dengan
penuh perhatian. Bahkan, disebutnya pahatan itu sebagai istrinya di hadapan
orang-orang. Hanya sayang, andai saja wanita pahatan ini benar-benar hidup!
Maka pergilah pemahat ini ke kuil Dewi Aphrodite. Pygmalion berdoa pada
Sang Dewi, "Wahai Dewi Aphrodite, berikanlah untukku sebagai istriku,
wanita sempurna yang seperti pahatanku itu!" Tapi dalam hatinya, Pygmalion
berharap agar wanita pahatan itulah yang menjadi istrinya. Dewi Aphrodite
menangkap kilasan pemikiran Pygmalion ini, dan karena kuatnya kepercayaan sang
pemahat, Aphrodite pun berkenan mengabulkan doanya.
Ketika sampai di rumah, Pygmalion pergi menengok 'istri'nya yang sempurna itu.
Betapa terkejutnya ia saat mendapati bahwa saat mengecup sang 'istri', ia dapat
merasakan kehangatan tubuhnya! Tahulah ia, bahwa Dewi Aphrodite telah
mengabulkan permintaannya.
Lain-lain
Hippolitos tidak mau menyembah Aphrodite dan lebih memilih untuk
menyembah Artemis. Akibatnya Aphrodite
membuat ibu tirinya, Faedra jatuh cinta
padanya. Hippolitos menolak cinta Faedra sampai akhirnya Faedra bunuh diri
dengan meninggalkan catatan bahwa dia diperkosa oleh Hippolitos.
Theseus, suami Faedra dan ayah Hippolitis, membaca catatan itu dan
marah besar pada anaknya. Theseus lalu mengutuk Hippolitos sampai akhirnya
Hippolitos mati. Setelah Hippolitos mati, Artemis muncul dan memberitahu hal
yang sebenarnya pada Theseus. Artemis lalu membalaskan kematian Hippolitos
dengan membunuh Adonis, kekasih Aphrodite.
Glaukos dari Korintus
membuat Aphrodite marah. Aphrodite menghukumnya dengan membuat kudanya mengamuk
di acara pemakaman raja Pelias sehingga akhirnya Glaukos dibunuh.
Dalam suatu versi mengenai Medusa, Aphrodite iri pada kecantikan Medusa dan
saudara-saudaranya sehingga dia mengutuk mereka menjadi monster.
Pemujaan
Pusat
pemujaannya ada di Siprus dan Kythira. Festivalnya, Afrodisia, dirayakan di
seluruh Yunani terutama di kota Athena dan Korintus. Di kuil Aphrodite di puncak Akrokorintus,
(sebelum Romawi menghancurkan kota itu pada
tahun 146 SM) persetubuhan dengan para pendeta wanitanya dianggap sebagai salah
satu cara pemujaan Aphrodite. Kuil ini baru dibangun kembali setelah kota itu
didirikan lagi di bawah pemerintahan Romawi pada 44 SM, tetapi sepertinya
ritual kesuburan tetap dilaksanakan di dekat Agora.